Salah Kaprah Pemakaian Kata Dirgahayu
Info Sederhana tapi Penting....
Terutama untuk pembuat Banner/Baliho, Spanduk atau apalah apalah....
Salah kaprah berarti sesuatu yang tidak benar, namun dilakukan oleh banyak orang, sehingga tampak seakan-akan benar dan biasa. Salah kaprah sering terjadi dalam bahasa komunikasi yang lebih mengutamakan pemahaman komunikatif daripada tata bahasa baku. Pesan memang telah hingga kepada komunikan, meskipun tata bahasa dan makna gotong royong kacau. Salah satu di antara salah kaprah dalam berbahasa yaitu pemakaian kata "dirgahayu" dalam setiap momentum peringatan hari ulang tahun kelahiran sesuatu selain insan (anniversary bukan birthday).
Kata ini sepertinya diasumsikan oleh sebagian besar masyarakat bermakna "selamat ulang tahun", sehingga kita sering mendapati slogan yang salah makna, yaitu "Dirgahayu Indonesia ke-73". Padahal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disebutkan bahwa makna ‘dirgahayu' yaitu a (adjektiva) : berumur panjang, bersifat panjang umur (biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang merayakan/memperingati hari jadinya). Kata "dirgahayu" memang biasanya diucapkan dalam peringatan resmi Hari Ulang Tahun suatu forum atau instansi, tetapi sekali lagi bukan bermakna "selamat ulang tahun". Slogan "Dirgahayu Indonesia" mengandung pengertian tersirat supaya Indonesia selalu berjaya dan berumur panjang kapan pun dan dimana serta tidak terikat bilangan waktu tertentu. Dengan demikian kalau kata dirgahayu diikuti dengan "ke-73", tentu maknanya menjadi menjadi tidak tepat. Sayangnya hal ini tidak banyak di sadari oleh khalayak, sehingga kesalahan ini menjadi kaprah bahkan biasa alasannya yaitu digunakan oleh banyak secara ikut-ikutan. Mengapa demikian? Semakin gampang dan cepatnya masyarakat mengakses gosip ternyata tidak diiringi dengan peningkatan daya kritis.
Mereka tidak lagi memahami substansi dari sebuah pilihan kata yang dipakai, selama telah digunakan banyak orang. Akhirnya menggandakan saja pilihan kata standar itu, sehingga tampak tidak kreatif. Bagi mereka, yang penting yaitu eksis di media sosial, status jejaring sosial, spanduk-spanduk, dan banyak sekali media lainnya. Bila kata dirgahayu ini digunakan sebagai slogan untuk memperingati momentum kemerdekaan RI, maka seharusnya kata tersebut tidak diikuti dengan urutan angka penunjuk tingkatan. Slogan "Dirgahayu Indonesia" lebih sempurna dan pas digunakan daripada "Dirgahayu Indonesia ke-68". Akan tetapi, kalau kita ingin menyatakan maksud Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang keberapa, maka yang paling sempurna yaitu slogan Selamat Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-73 atau disingkat Selamat HUT RI ke-73 saja.
Meskipun demikian, penggunaan slogan "Dirgahayu Indonesia" gotong royong masih kurang tetap, alasannya yaitu ternyat "dirgahayu" yaitu adjektiva, yakni kata yang pertanda sifat suatu benda. Sesuai dengan kaidah DM (diterangkan-menerangkan), maka kata keterangan atau kata sifat (sebagai kata yang menerangkan) seharusnya terletak di belakang kata benda (sebagai kata yang diterangkan). Dalam hal ini, kata dirgahayu sebagai kata sifat bertugas pertanda kata benda yang berkedudukan sebagai subyek atau obyek. Dalam hal ini tentunya kata "Indonesia" sebagai subyek atau obyeknya. Oleh alasannya yaitu itu kata "dirgahayu" seharusnya terletak di belakang kata "Indonesia", sehingga yang paling sempurna yaitu "Indonesia Dirgahayu". Mari kita berbenah. Jika tidak, akan salah kaprah karenanya menjadi ‘kebenaran.
Semoga Ilmu ini bermanfaat